Trio electronic jazz asal Jakarta, Littlefingers, lagi-lagi membuktikan bahwa musik Indonesia punya tempat spesial di peta dunia. Setelah sukses dengan album kedua mereka, Snakes & Ladders, band yang digawangi Chika Olivia (Keyboard), Tjdika (Bass), dan David Halim (Drum) ini langsung tancap gas lewat tur Asia perdana mereka, “Littlefingers Labrnth Asia Tour 2025”.
Ini bukan cuma sekadar jalan-jalan, tapi momentum penting untuk memperkuat identitas jazz elektronik Indonesia di kancah internasional. Tur yang berlangsung dari 14 hingga 20 Oktober ini akan menyambangi lima panggung keren di tiga negara: mulai dari Blueprint Livehouse di Bangkok (14 Oktober), dua malam berturut-turut di Bardo Livehouse, Ho Chi Minh City (15 & 16 Oktober), hingga festival musik independen besar di Taiwan, Vagabond Festival, Tainan(18 Oktober), dan ditutup di Revolver Bar, Taipei (232).
Album Snakes & Ladders sendiri adalah refleksi jujur dari lima tahun perjalanan mereka—sebuah narasi naik-turun yang kontras dari optimisme album debut Euphoria. Album ini juga jadi bukti eksplorasi musikal mereka yang fresh, bahkan sampai berkolaborasi dengan musisi keren seperti Rishanda Singgih dan vokalis Melbourne, Emma Volard.
Reputasi Littlefingers sudah solid. Mereka bukan pendatang baru, melainkan perwakilan sah jazz elektronik Indonesia. Sudah tampil di festival lokal (Java Jazz Festival, Synchronize Festival) hingga event global (Monsoon Festival Vietnam, Music Lane Festival Jepang), ditambah lagi sudah mengantongi empat nominasi AMI Awards.
Tiga musisi pekerja keras ini telah mengumpulkan lebih dari 1,4 juta streams, membuktikan bahwa karya yang jujur dan berani eksplorasi akan selalu menemukan pendengarnya. Tur ini adalah babak baru.
Mau tahu gimana vibe musik Indonesia go global? Ikuti terus perjalanan Littlefingers, dan stream album Snakes & Ladders sekarang juga!
More Info & Stream: Instagram: @littlefingersmusic.id
