PRINCE KUTA: SAWIG MENGGAMBARKAN KERESAHAN ATAS BALI YANG BERUBAH DALAM VIDEO KLIP GARAPAN PROF D

Rapper Satria Wiguna, yang dikenal dengan nama Sawig, merilis video klip terbaru untuk lagu “Prince Kuta”, sebuah karya yang menggambarkan kegelisahannya terhadap perubahan yang terjadi di Bali akibat perkembangan pesat dan masuknya investasi asing. Video klip ini digarap oleh Prof D, seorang produser musik sekaligus visual effect artist yang telah banyak terlibat dalam dunia perfilman. Melalui “Prince Kuta”, Sawig membawa narasi yang kuat tentang bagaimana modernisasi mulai mengikis nilai-nilai lokal, budaya, dan adat istiadat Bali. Prof D menerjemahkan keresahan tersebut ke dalam metafora visual yang dikemas dalam perjalanan sebuah bunga kamboja yang diwariskan dari generasi ke generasi, sebagai simbol warisan budaya yang semakin tergerus oleh zaman.

Sawig: Representasi Bali dalam Gaya Chicano

Sawig, nama asli Satria Wiguna, lahir dan besar di gang kecil daerah Segara, Bali. Sebagai seorang rapper, ia mengusung gaya yang unik dengan perpaduan Bali dan Chicano style, menghadirkan warna tersendiri dalam industri hip-hop Indonesia. Album terakhirnya, “Mogi Rahayu”, telah memperkenalkan suara khasnya yang lantang berbicara tentang identitas dan perlawanan terhadap perubahan yang merugikan budaya lokal.

Sonjah: Rapper & Producer Senior Indonesia

Sonjah, yang berperan sebagai produser dalam album ini, bukanlah nama baru dalam industri musik. Sebagai seorang rapper dan producer senior di Indonesia, Sonjah telah lama berkecimpung dalam dunia hip-hop dan tergabung dalam grup legendaris “Saga Dynasty”, serta menjadi bagian dari “Punokawan”. Kehadirannya dalam album ini memberikan sentuhan kuat pada produksi, menciptakan nuansa yang khas dan autentik.

Album ‘LA Kuta’: Suara Perlawanan terhadap Perubahan

Lagu “Prince Kuta” merupakan bagian dari album terbaru “LA Kuta”, yang diproduksi oleh Mooiney’s Records dengan sentuhan produser Sonjah. Sonjah juga turut berkolaborasi dalam beberapa lagu di album ini. Secara garis besar, album ini mengusung tema keresahan terhadap perubahan di Bali, terutama di daerah Kuta, di mana modernisasi sering kali mengesampingkan warisan budaya yang berharga. Sawig menyampaikan emosi yang kuat dalam setiap baitnya, menggambarkan kemarahan sebagai bentuk kepedulian terhadap keindahan dan kenyamanan Bali yang semakin terancam. Salah satu kutipan yang mencerminkan pesan utama dalam lagu ini adalah: “Bali tetap indah di mata dunia”

Tersedia di Platforms

Video klip “Prince Kuta” resmi tayang di YouTube, sementara lagunya dapat dinikmati di semua platform streaming mulai 7 Februari 2025.

Dengan konsep visual yang sinematik dan nuansa perpaduan Bali dan hip-hop yang khas, video klip ini diharapkan dapat menyampaikan pesan yang kuat tentang perlunya menjaga identitas budaya Bali di tengah arus globalisasi.

Dengan “Prince Kuta”, Sawig dan tim mengajak semua pihak untuk mengingat kembali akar budaya Bali dan memastikan bahwa modernisasi tidak mengorbankan nilai-nilai luhur yang telah diwariskan turun-temurun.


More Information: @satriyawiguna @sonjahreal @indra_prof

Post navigation

JATI ANDITO KEMBALI DENGAN “RENTAN” // CERITA PEKERJA DAN CELAH UNTUK ASA

PURE SATURDAY // SINGLE “LOVE DIVINE”

MONITA TAHALEA RILIS SINGLE “KAWAN”: LAGU SYAHDU UNTUK SAHABAT & KENANGAN

IRZHAL EFADH // SINGLE “SWEAT”