Band asal Bandung, BAD COLONY, resmi melepas single debut mereka, “Komposisi Oligarki”, pada 14 Juli 2025. Lagu ini jadi tanda bahaya, bukan salam perkenalan. Dengan riff keras dan lirik tajam, mereka buka suara tentang sistem sosial yang timpang, dan tentang generasi yang udah muak tapi belum sempat ngomong.
Lewat perpaduan rock, stoner, dan punk, BAD COLONY menyuarakan keresahan yang jarang dilontarkan di musik arus utama. “Kami nggak sedang bikin musik yang sopan,” kata Glenn (vokal/lirik), “kami sedang bicara—dan kadang, suara itu perlu berisik.”
Band ini dibentuk oleh Glenn dan Kidut, dua kepala keras yang saling tarik ulur dari dua kota: Glenn di Australia, Kidut di Bandung. Proses kreatif mereka nggak mulus—sempat berhenti, sempat nyasar, tapi justru dari kekacauan itu muncul arah yang jujur dan apa adanya.

“Komposisi Oligarki” ditulis dari pengalaman nyata, soal bagaimana kekuasaan sering dikunci oleh segelintir orang. Tapi lagu ini bukan khotbah. Liriknya dibuat seperti obrolan: kadang nyindir, kadang nyentil, kadang nyudut.
Produksi lagu ini dilakukan dengan segala keterbatasan. Mulai dari keterbatasan dana hingga waktu yang saling berbenturan. Tapi mereka terus jalan, nggak buru-buru, nggak juga cari-cari perhatian. Lagu ini tumbuh dari keresahan yang organik—dari diskusi, streaming random, sampai obrolan pas makan siang.
BAD COLONY juga sedang merampungkan mini album yang mereka sebut sebagai “playground”—tapi bukan taman bermain yang manis. Isinya refleksi, sindiran, dan perlawanan. Ada banyak nama yang ikut menanam energi di dalamnya: Abby Iwardhani, Zotenk Kampret, Algie (Turnpike), Satria (Age of Spin), dan lainnya.
“Komposisi Oligarki” sekarang tersedia di semua platform streaming.
Ikuti pergerakan mereka lewat sosial media dan nantikan rilisan berikutnya.
Follow BAD COLONY:
Instagram: @badcolony


