HOCKEY HOOK // RILIS SOPHOMORE DANSA AKHIR ZAMAN

Ska/punk masih menjadi denyut nadi bagi Hockey Hook. Desiran spirit tersebut alhasil membuahkan karya kembali untuk grup musik asal Bandung tersebut. Pasca melepas beberapa EP dan single eceran di masa pandemi, mereka akhirnya melepas album penuh kedua bertajuk Dansa Akhir Zaman, terhitung sejak Jumat 17 Mei 2024. Sophomore dari grup bentukan sejak 2010 yang kini digawangi oleh Mohammad Tezar (gitar, vokal), Rezki Delian/Eki (perkusi), Fauzan Rijal/Ojan (bas) dan Riyan Nurhendi/Arab (drum) resmi dilepas oleh Disaster Records dan sudah dapat dinikmati di pelbagai gerai musik digital. Dansa Akhir Zaman merupakan estafet dari beberapa single ecer dan tindak lanjut nyata debut Hockey Hook di 2016 silam, Randomness. FYI, sebagai label yang ramah dengan scene musik independen lokal dan tetek bengeknya, Disaster Records pun akan merilis Dansa Akhir Zaman dalam format kaset dengan jumlah terbatas di akhir Mei ini.

Meski energi ska maupun punk rock tetap menjadi daya gedor, namun untuk Dansa Akhir Zaman, Hockey Hook kali ini banyak melakukan eksplorasi demi membuat corak yang beragam nan rancak di dalam 11 nomor yang telah dimuat. Spektrum semisal dari ruh jazz hingga avant garde menjadi pengaruh di luar kecintaan mereka terhadap The Mighty Mighty Bosstones, Rancid, Poison Ivy dan Sublime.

Pendiri Hockey Hook sekaligus yang bertanggung jawab dalam penulisan musik, Ongki coba memaparkan bila proses kreatif yang dilaluinya cukup simple meski tersendat dengan kendala budget dan kesibukan masing-masing personil. “Banyak hal baru yang saya temui di pengerjaan album kali ini, seperti dikenalkan Mr. Bungle oleh Ojan, langsung jadi ngulik dan suka dengan suara dari Mike Patton, begitupun dengan kelumit jazz dari band semacam Cherry Poppin Daddies dan mencoba meminimalisir di bagian brass section,” jelasnya.

Hockey Hook mengusung Dansa Akhir Zaman dengan menjumput tema yang masih serupa rilisan-rilisan lampaunya. Ongki kembali menambahkan, “Ada kayak kepasrahan soal kondisi hidup yang dijalani, sedikitnya soal politik yang menurut kita tuh terlalu banyak batasan bisa berekspresi, dan juga mengenai struggling hidup dengan kondisi dari masing-masing personil tuh punya caranya untuk bekerja setiap harinya.”

Bila merujuk ke pandangan Eki terhadap album keduanya ini, dirinya merasa lebih menikmati urusan berproses kreatif. Guncangan pandemi membuat mereka memiliki batasan akan waktu secara pertemuan dan gagasan.

“Cukup seru karena di beberapa trek di album ini ada beberapa part terutama ritmik perkusif yang belum pernah saya mainkan,” tuturnya. “Jadi ilmu baru juga buat saya, bahkan ada yang baru ke ulik saat sudah harus rekaman hahaha payah. Cukup lega rasanya setelah empat tahun akhirnya bisa rilis dan melepas 10 lagu baru dan satu lagu lama yang diaransemen ulang.”

Begitupun yang dirasa oleh pemain bas Ojan dan penggebuk drum Arab. Keduanya pun banyak menemukan keseruan tatkala menggarap Dansa Akhir Zaman ini.

“Pengerjaan Dansa Akhir Zaman ini rasanya layaknya rollercoaster; dari pengumpulan materi, workshop, sampai rekaman benar-benar beda dari materi-materi sebelumnya. Seperti aransemen, sound dan referensinya pun keluar ‘batas’ (dalam artian yang baik). Sebebas itu untuk memasukan unsur atau cara main yang kita mau setiap nomor di album ini,” sebut Ojan antusias. “Album terliar Hockey Hook!”

Arab tiba-tiba mengenang, “Ini album pertama saya dengan Hockey Hook, sangat menyenangkan, banyak warna baru di album Hockey Hook yang saya ikut garap ini, grouping semua instrumen terasa dan menjadikan nuansa baru.”

Menilik Dansa Akhir Zaman tak melulu Ongki yang menulis keseluruhannya, dalam hal ini wilayah departemen lirikal. Ada beberapa yang diciptakan personil Hockey Hook lainnya. Seperti Eki yang menciptakan dua lagu “Tabir Ilusi” dan “Wolves Without Fangs” dan keduanya memiliki makna cukup sentimentil. Sedangkan Faishal Ahmad alias Tibon yang pernah mengisi trombone pun menyumbangkan lirik untuk nomor “Teruslah Berlari”. Satu nama yang tengah diperhitungkan di kancah rock lokal, yakni Andresa Nugraha dengan moniker The Battlebeats-nya memberi lirik pula untuk tembang “Tonight Is Supposed To Be The Last Time I Get Drunk”.

Secara keseluruhan album Dansa Akhir Zaman selesai dalam tempo tiga tahun. Melakukan rekaman instrumen dan vikal di 12 Studio dan mendapat racikan ciamik mixing dan mastering seorang Yoni Gayot. Tidak mau asal memberi yang terbaik, Hockey Hook pun menggugah lini visual, terutama artistik sampul album ini. Mereka menunjuk seniman berbakat asal Bandung bernama Reyandi Mardian a.k.a Tim Time Broy, yang acap kali menampilkan goresannya dalam estetika animasi/kartun a la komik superhero/villains khas Amerika Serikat.

Silakan yang rindu hentakan ska/punk/rocksteady dan semacamnya, siapkan kaleng bir kalian lantas berdansalah sambil merayakan revolusi bersama Hockey Hook. Tabik!

=======================================================================================

For More Info :

Instagram | Youtube

Post navigation

MONOGRIT // HOLLOW

KANDIYA // SINGLE “ALL IT TOOK”

GEGAR // EP “LOUD & FORCEFUL IMPACT”

ANJI // SINGLE TERBARU YANG EMOSIONAL “SELAMAT DATANG DI REALITA”