MASADA SUARAKAN “DEFORESTASI” // LAGU PROTES DENGAN NAFAS ALTERNATIF

Band alternatif asal Bandung, Masada, resmi merilis single debut mereka bertajuk “Deforestasi” pada 25 Juli 2025. Diwarnai nuansa pop alternatif, post-rock, dan amarah grunge, lagu ini jadi bentuk kritik yang tenang tapi tajam soal krisis lingkungan dan empati sosial yang kian menipis.

Masada terdiri dari Fakhril Putra (vokal, gitar), Fariz Halim (gitar utama), Muhtio M.M. (bass), dan Dimas Perdana P. (drum). Mereka bukan sekadar tampil garang, tapi juga menyuguhkan aransemen yang matang dan jujur. Produksi lagu ini mengandalkan pendekatan less is more, direkam secara multitrack di Binaural Studio dan dimixing-mastering oleh Loevi Wahyudi.

Kami nggak sok jadi pahlawan lingkungan. Tapi kami sadar, ada yang salah dengan cara kita hidup. Musik ini kami bikin buat jadi pengingat,” ujar Aril, sang vokalis, saat ditanya soal pesan di balik lagu.

“Deforestasi” punya atmosfer yang padat emosi, dengan lirik sederhana namun kuat:
“Besar empati adalah khayalan yang bulat.”
Bagian bridge-nya dramatis tanpa harus meledak, cukup dengan ketenangan yang justru menghantam.

Rilisan ini bukan cuma karya musik—ini juga bentuk pernyataan. Masada membuka ruang untuk berpikir ulang tentang relasi manusia dan alam, tanpa menggurui.

“Deforestasi” sudah tersedia di semua platform digital. Dengarkan sekarang dan rasakan sendiri energinya.


Contact Person:
Emailmasadasocialwavetones@gmail.com
Instagram@masadasocialwave

LAUFEY // GRAMMY (R) AWARDS

NEELOA // ALBUM “BARISAN MANUSIA”

GOOD KID RILIS “WALL”: ANTHEM BITTERSWEET TENTANG KETEMU MANTAN “THE ONE”

SUNDOWNERS // ALBUM “BETTER THAN THAT”