NIRDON: PUNK ROCK DARI BALI YANG BAWA PESAN “TIDAK ADA YANG TAK BERGUNA”!

Dari Gianyar, Bali, muncul nama Nirdon, band Punkrock yang nggak pernah berhenti ngebut sejak berdiri pada 27 Maret 2015. Beranggotakan Kanman (vokal & gitar utama), Agha (drum & vokal latar), Artha (bass & vokal latar), dan Koming (gitar melodi), Nirdon tumbuh di bawah semangat DIY khas scene punk Bali. Bermarkas di All Ages Studio – Br. Kebon Blahbatuh, mereka terus membuktikan kalau semangat “bikin sendiri” masih hidup dan relevan.

Nama Nirdon berasal dari bahasa Bali halus yang berarti “tidak berguna”. Namun, band ini justru mengubah makna itu menjadi filosofi positif: setiap orang punya nilai dan tempatnya masing-masing. Dari sanalah semangat mereka untuk terus berkarya tumbuh.

Sejak debut lewat album “Pide’e” (2016) yang bernuansa nostalgia masa muda, dilanjut “Tinandur” (2018)“Balabatoe” (2021), hingga “Jouska” (2025), Nirdon semakin matang. Album terbaru “Jouska” jadi simbol kedewasaan musik dan lirik mereka — menggambarkan percakapan dalam pikiran seseorang yang penuh emosi dan pencarian makna hidup.

Nirdon juga dikenal aktif berkolaborasi, seperti di lagu “Peken Api” (2023) bareng Made Bawa – Lolot, serta “Aku Berlalu” dan “Melihat Cahaya” (2025) bersama Adys – Bat Cave. Mereka bahkan jadi Runner-Up “Made IN Bali Vol 3 by InsightID”, bukti konsistensi dan eksistensi mereka di scene musik lokal.

Dengan energi punk yang solid dan lirik yang jujur, Nirdon bukan cuma band—mereka adalah pergerakan dari tanah Bali.

Dengerin album “Jouska” di Spotify dan ikuti perjalanan Nirdon di media sosial!
Instagram: @nirdon.official

A20 MAY // SINGLE “BOSS”

GLEDEG RILIS SINGLE BARU “JANGGAL”, PEMBUKA MENUJU ALBUM KEDUA DI 2026

ANNISYA // “PICK UP”

I GIVE, I GAVE // TUMPAHKAN LUKA DAN ENERGI DI EP DEBUT ‘RELENTLESS ADOLESCENCE’