Band rock alternatif/elektronik asal Bandung, Wolfza, resmi merilis album debut mereka yang bertajuk Perangai. Album ini menjadi karya musikal yang berani menggali sisi gelap dan kegelisahan batin manusia. Dirilis pada bulan Agustus, Perangai menjadi pernyataan kuat tentang identitas baru Wolfza yang lebih dewasa, gelap, dan jujur.
Sebagai album debut, Perangai bukan hanya pijakan pertama mereka, tetapi juga penegasan arah musik yang lebih sinematik dan mentah. Wolfza bereksplorasi dengan sentuhan elektronik yang kuat tanpa kehilangan akar emosi dan energi rock alternatif yang menjadi ciri khas mereka.
Album ini menolak untuk sekadar menjadi latar bunyi. Lewat delapan komposisi yang gelap, meledak, lalu sunyi, Perangai menuntut perhatian dan mengajak pendengarnya untuk dialog batin. Judul-judul lagu seperti “Diam”, “Jurnal Runtuh”, “Malam Gelap Jiwa”, “Midas”, dan “Imersif” adalah cerminan dari tema-tema yang diangkat, seperti kegelisahan, depresi, nafsu, hingga relasi dengan orang terdekat.
Album ini juga diperkenalkan lewat dua aktivasi spesial: listening session dan pemutaran serentak di beberapa coffee shopdi Indonesia. Perangai adalah perjalanan musikal yang tidak mencoba menenangkan, melainkan membangunkan. Ini adalah cermin yang disodorkan pada siapa pun yang berani melihat lebih dalam.
Album Perangai sudah tersedia secara lengkap di semua platform musik digital. Dengarkan sekarang dan temukan sisi gelap yang ada di dalam dirimu.

Ikuti perjalanan Wolfza di: @wolfzamusic


